Sosial Budaya

Tiga Program Prioritas Sistem Pendidikan Indonesia

4
×

Tiga Program Prioritas Sistem Pendidikan Indonesia

Sebarkan artikel ini
Kepala BSKAP Kemendikbudristek, Anindito Aditomo dalam forum diskusi media, Rabu (25/10). Foto: dok. Kemendikbudristek.

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus memperkuat implementasi berbagai program yang diperlukan untuk mewujudkan visi pemerintah tentang pendidikan mandiri. Program-program utama ini mencakup Asesmen Nasional, Rapor, dan Pendidikan Mandiri. Kepala BSKAP Kemendikbudristek Anindito Aditomo dalam jumpa pers, Rabu (25/10), menjelaskan, review nasional, rapor akademik, dan program belajar mandiri merupakan satu kesatuan program yang tidak dapat dipisahkan.

Melalui ketiga program ini, kami berharap dapat mendukung proses perubahan sistem pendidikan untuk meningkatkan karakter dan keterampilan seluruh siswa Indonesia. “Asesmen nasional, rapor, dan kurikulum individual menjadi motor penggerak reformasi sistem pendidikan di Indonesia. Ketiganya merupakan program penting BSKAP Kemendikbud yang dalam jangka panjang dapat mewujudkan pembelajar sepanjang hayat, jelas Anindito dalam keterangannya dikutip di Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Menurut Anindito, ketiga program tersebut masing-masing mempunyai peran penting dan saling bergantung. Asesmen nasional berperan dalam memotret kualitas proses, hasil pembelajaran, dan lingkungan pembelajaran. Hasil tinjauan nasional dapat menjadi alat pemantauan yang komprehensif untuk menilai akses, kualitas, relevansi dan tata kelola penyediaan pendidikan.

“Kami mengharapkan kerja sama semua pihak untuk mewujudkan penyidikan nasional yang berkeadilan. “Tujuan survei nasional bukan untuk mengetahui siapa yang terbaik, namun untuk menilai mutu pendidikan sekaligus memajukan sekolah,” kata Anindito.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Asesmen Nasional SD/Madrasah Ibtidayah Tahun 2023 pada satu tingkat. Pemberlakuan undang-undang ini terbagi dalam dua tahap, yakni tahap 1 pada 23 Oktober 26 2023 dan tahap 2 pada 30 Oktober 2 November 2023.

Hasil inspeksi nasional akan disampaikan kepada dinas pendidikan, pemerintah daerah, dan masyarakat melalui rapor sekolah. Laporan ini menggabungkan data dari AN, Data Dasar Pendidikan (Dapodik), sistem pendataan pendidikan yang dikelola Kementerian Agama (EMIS), Badan Pusat Statistik (BPS), alat yang ditujukan untuk guru dan tenaga kependidikan (seperti Merdeka). Platform Mengajar, ARKAS dan SIMPKB), dan tracer study khusus untuk jenjang SMK.

Anindito mengatakan, “Laporan pendidikan menjadi pedoman bagi sekolah, pemerintah daerah bahkan masyarakat agar dapat bekerjasama dalam rencana strategis peningkatan kualitas layanan pendidikan Indonesia khususnya di daerahnya,” kata Anindito. September lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Rapor Sekolah Indonesia 2023 yang kini memuat halaman ringkasan untuk mendukung identifikasi prioritas, halaman akar permasalahan, dan fungsi “improvement update” untuk merangsang penyusunan perencanaan. Saat ini, lebih dari 74 persen dinas pendidikan mengkaji rapor dinas pendidikan. Sejauh ini, seluruh pemerintah daerah telah mengkaji laporan pendidikan di daerahnya.

Kebijakan terpenting ketiga dari BSKAP adalah program merdeka belajar. Anindito menjelaskan, program belajar mandiri memungkinkan guru dan departemen pengajaran menyesuaikan pembelajaran dengan keadaan dan situasi siswa di lingkungannya. Dengan dilaksanakannya program Merdeka diharapkan dapat melahirkan anak-anak Indonesia yang pembelajar sepanjang hayat dan mempunyai profil Pancasila.

“Program Merdeka memberikan keleluasaan bagi dunia pendidikan untuk merancang program aktif yang disesuaikan dengan visi, tujuan, dan kebutuhan belajar siswa. “Transformasi menjadi faktor penting dalam meningkatkan pembelajaran di sekolah,” jelasnya.

Sejauh ini, lebih dari 80 persen departemen pendidikan di Indonesia telah menyelenggarakan program studi mandiri. Anindito menargetkan pada tahun 2024 program kemandirian belajar dapat dilaksanakan di seluruh sektor pendidikan. Dalam pelaksanaannya, pemerintah memberikan berbagai dukungan. Salah satunya adalah buku panduan kegiatan mandiri yang kini telah tersedia dan merupakan bagian dari pertukaran PAUD-SD yang indah dengan menambahkan gambar visual, sehingga tidak berarti tanggung jawab siswa SD 1 untuk membaca dan memahami. Bagi yang ingin membaca dan mendownload buku tersebut secara gratis dapat mengakses platform Sistem Informasi Indonesia (SIBI) melalui link https://buku.kemdikbud.go.id/.

Indikasi Pemulihan Pembelajaran

Direktur Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), program kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia, Mark Heyward, menyampaikan gambaran pendidikan dan pembelajaran di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sepanjang tahun 2020–2023 oleh BSKAP Kemendikbudristek bersama INOVASI menemukan indikasi adanya pemulihan pembelajaran (learning recovery).

Temuan tersebut dipublikasikan dalam buku Bangkit Lebih Kuat: Studi Kesenjangan Pembelajaran yang diluncurkan September lalu. Salah satu temuan dari studi ini menunjukkan bahwa kurikulum yang fleksibel, sesuai dengan karakteristik Kurikulum Merdeka, mampu mendorong pemulihan pembelajaran dua kali lebih cepat dibandingkan Kurikulum 2013.

“Kami mendukung penuh BSKAP Kemendikbudristek dalam memperkuat implementasi program prioritas untuk mengakselerasi pemulihan pembelajaran pasca COVID-19, termasuk Kurikulum Merdeka. Dengan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara menyeluruh, kami berharap semakin meningkatkan pula semangat satuan pendidikan, pendidik, dan peserta didik dalam belajar mengajar,” ungkap Mark.

55 / 100