ACEHPEDIA.COM | JAKARTA – Badan Aksesibilitas Kamunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) menyatakan, Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1) telah berhasil menempati orbitnya yang berlokasi di 146° Bujur Timur atau tepat di atas Pulau Papua.
“Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa, Selasa (31/10/2023), seiring dengan berhasilnya Satelit SATRIA-1 memasuki orbit geostasioner dan menempati orbit di 146° Bujur Timur, tepat di atas Pulau Papua,” ujar Direktur Utama BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar, dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu (1/11/2023)
Dengan keberhasilan itu, Dirut BAKTI Kominfo menyatakan pihaknya terus mempercepat penyediaan remote terminal ground segment di lokasi-lokasi layanan publik yang nantinya akan diintegrasikan dengan space segment SATRIA-1.
Lokasi-lokasi yang akan menerima akses internet dari SATRIA-1 telah diterima dan diverifikasi BAKTI Kominfo kepada Kementerian atau pemerintah daerah terkait.
“Untuk sampai pada tahap operasi penuh pada akhir Desember 2023, SATRIA—1 akan menjalani tahapan selanjutnya yaitu sesi integrasi dan pengujian segmen satelit dan segmen ruas bumi,” jelasnya.
Menurut Dirut Fadhilah, SATRIA-1 akan menjalani tahapan In-Orbit Testing (IOT) pada awal November 2023 guna memeriksa performa satelit, terutama untuk subsistem payload.
Setelah itu, SATRIA-1 akan menjalani proses integrasi dengan sistem ground dan ujicoba end-to-end agar siap beroperasi,
“Untuk segmen ruas bumi, seluruh proses instalasi Radio Frequency Gateway (RFGW) 13 meter (m) maupun Carrier System Monitoring (CSM) SATRIA-1 di sebelas gateway (GW) atau stasiun pengendali di bumi saat ini telah dirampungkan,” kata Dirut BAKTI Kominfo.
Lebih lanjut Fadhilah Mathar mengatakan, kegiatan OSAT (on site acceptance test) untuk perangkat RFGW maupun CSM juga telah dirampungkan.
OSAT merupakan kegiatan pengetesan dan pengecekan site guna memastikan kesiapan perangkat sebelum beroperasi.
Sedangkan 11 stasiun bumi yang telah dirampungkan adalah GW01 Batam, Kepulauan Riau; GW02 Cikarang, Jawa Barat; GW03 Pontianak, Kalimantan Barat; GW04 Banjarmasin, Kalimantan Selatan; GW05 Tarakan, Kalimantan Utara; GW06 Manado, Sulawesi Utara; GW07 Kupang, NTT; GW08 Ambon, Maluku; GW10 Timika, Papua; GW11 Jayapura, Papua.
“Hadirnya SATRIA 1 akan meningkatkan konektivitas layanan publik dan layanan pemerintah, termasuk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T),” tutur dia.
Dengan beroperasinya Satelit SATRIA 1, maka titik-titik layanan publik yang terdiri atas sarana pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan, dan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Indonesia dipastikan akan segera terkoneksi.
“Selain itu (beroperasinya SATRIA-1) akan secara bertahap mengurangi kesenjangan akses broadband internet yang disebabkan beragam kondisi geografis dan kondisi masyarakat Indonesia yang cukup menantang dalam penyediaan jaringan teresterial,” tutup Dirut BAKTI Kominfo.